About Me

Friday 1 May 2015

Islam Tentang Kehidupan Manusia


Asal usul manusia :
Manusia pertama diciptakan dari tanah
Selanjutnya diciptakan dari nutfah melalui proses perkembangan yang bertahap dan kompleks
(QS. Al-Hajj; 5)
 
Wahai manusia, kalau engkau dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari nutfah (setetes mani), kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna untuk Kami jelaskan kepada kamu, dan Kami tetapkan di dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami lahirkan kamu sebagai bayi, kemudian (secara berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan.



Siklus Hidup Manusia

Manusia mengalami 2 kali kematian dan 2 kali kehidupan
(QS: Al-Mu'min Ayat: 11)
Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?"

Perjalanan hidup manusia :
MATI  >  HIDUP  > MATI  > HIDUP
MATI     : sebelum fertilisasi
HIDUP   : di dalam Rahim & di dunia
MATI     : di alam barzakh (kubur)
HIDUP   : di akhirat
Kehidupan di dunia :

  • Sangat sebentar
  • Sangat sedikit (qaliil)
  • Terbatas
  • Tipuan  (mata’al ghurur)
  • Main-main  (lahw wa la’ib)

Kehidupan akhirat :

  •  Kekal
  • Tak terbatas

Perkembangan teori embriologi:
Aristoteles (384-322 SM) pertama kali menyajikan embriologi, dia menggambarkan perkembangan embrio ayam dan embrio lain.
Ada dua teori perkembangan embrio :
       Teori bentukan sebelumnya (pra bentuk) “di dalam semen laki-laki atau sekresi wanita telah ada makhluk mini yang cenderung tumbuh di dalam rahim”.
       Pembentukan dan pemciptaan makhluk dari darah haid. Semen laki-laki hanya berperan sebagai katalis.
Al-Qur’an dan Nabi Muhammad (570-632 M) mengungkap banyak fakta menakjubkan tentang penciptaan manusia & embriologi.
Qs. al-Insaan; 2 :
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
Ibnu Abbas menjelaskan nutfatin amsyaaj adalah “cairan laki-laki dan cairan perempuan yang bercampur kemudian berkembang dalam banyak tahapan yang evolusioner”
> Teori fertilisasi dan perkembangan embrional
Dalam sebuah hadits, ketika seorang yahudi bertanya kepada Nabi tentang penciptaan manusia, beliau menjawab: “Hai Yahudi, manusia itu diciptakan dari cairan laki-laki dan cairan perempuan  
Ibnu Hajar al-’Asqalani (abad 14) mengatakan : “ahli astronomi berpendapat bahwa semen laki-laki tidak berperan dlm penciptaan bayi, tetapi hanya membekukan darah haid yg darinya manusia dilahirkan. Sabda Nabi menolak pendapat itu, nutfah laki-laki berpartisipasi secara sama dengan nutfah perempuan dlm pembentukan embrio”
Ibnu al-Qoyyim (abad 13) juga mengatakan hal yang sama, berdasar sabda Nabi tsb.  
Namun demikian, pengaruh Aristoteles sangat besar sehingga para filosof, ilmuwan dan bahkan dokter muslim masih mengikuti pendapatnya sampai abad ke 18.
Baru pada th 1759-1769, Wolff  mematahkan teori pra bentuk tsb dengan teori epigenesis (perkembangan embrio secara bertahap, dari globulus menjadi bentuk embrio yg kompleks).
Teori  Wolff   ini baru dikenal dan diterima sekitar akhir abad 19
Hertwig (th 1875) menggambarkan adanya pembuahan sel telur oleh spermatozoa.
Von Benden (th 1883) membuktikan sel spermatozoa dan sel telur menyumbangkan jumlah kromosom yang sama pada embrio.

Konsep penciptaan manusia dalam Al-Qur’an :

  •  Laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki kontribusi dlm pembentukan embri
  • Embrio manusia bukan pra bentuk, tetapi diciptakan secara bertahap.

QS. Al-Insaan (2)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (2)
Q.S Nuh (13-14);
Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? (13)
Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian. (14)

Q.S Al-Mu’minuun (12-14)
Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.(12)
 
Dialah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezeki dari langit. Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah). (13)
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya). (14)

Tentang Ruh
Al-Qur’an membicarakan Ruh dalam banyak ayat. Para mufassir mengartikan Ruh dalam empat pengertian :

  • Ruh yg menyebabkan kehidupan dlm diri manusia
  • Malaikat Jibril
  • Al-Qur’an
  • Malaikat selain Jibril.

Tidak seorangpun tahu tentang hakikat Ruh.
QS. Al-Isra’ (85) :
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". Beberapa mufassir sepakat bahwa Ruh ini berarti jiwa. (85)

Manusia hanya tahu bahwa ketika Ruh ditiupkan, maka dia mendapat kehidupan, dan ketika Ruh pergi maka dia mati.

Ruh ditiupkan pada janin yang sedang berkembang di dlm rahim (sekitar umur 120 hari).

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, Nabi bersabda :
Penciptaan setiap kamu dikumpulkan dalam 40 hari, kemudian menjadi ‘alaqah dan kemudian menjadi mudghah dalam waktu yang sama. Ketika itu malaikat dikirim kepadanya dan mencatat      4 hal: mata pencaharian, umur, kelakuan, dan susah atau senang, kemudian ditiupkan ruh kepadanya.

Beberapa ahli hukum berpendapat periode pembentukan nutfah, alaqah, dan mudghah , secara keseluruhan dlm 40 hari, tetapi mayoritas cenderung menganggap 120 hari (17 minggu lebih 1 hari)

Ibnu al-qayyim  dan Ibnu Hajar  berpendapat : sebelum ruh ditiupkan, janin sudah bergerak tetapi bersifat vegetatif seperti tanaman yg sedang tumbuh, gerakan dan persepsinya tidak sadar.  Ketika ruh ditiupkan, gerakan & persepsinya menjadi sadar.

Gerakan sadar pertama kali muncul pd minggu ke 12 (walau mungkin sudah ada sejak minggu ke 8). 
Ibu hamil mulai merasakan tendangan anak di dlm kandungannya pd minggu ke 15.  beberapa ibu sedikit lebih awal atau lebih lambat.

Tanda-tanda kehidupan manusia tidak dimulai pd saat pembuahan,

Kehidupan saat itu bersifat vegetatif, tanpa kemauan. 

Kehidupan manusia dimulai ketika otot bebas berkontraksi di dalam lingkungan gelap rahim & membran-membrannya.

Hal tsb menjadi dasar perdebatan mengenai boleh / tidaknya aborsi.
Sebagian ahli hukum berpendapat, sebelum janin mencapai 120 hari boleh dilakukan aborsi jika ada indikasi medik

Namun Ibnu Hazm, kaum Az-Zhahiri, dan Syekh al-Buthi  mengharamkan aborsi berapapun umurnya.
Jika janin telah mencapai 120 hari, semua ahli sepakat tidak dibolehkan aborsi apapun kondisinya,  meskipun jelas-jelas terdapat malformasi bawaan (misal: anencephale spina bifida, hidrocephalus, agenesis ginjal, atau kelainan jantung bawaan nyata, dll.),  kecuali satu alasan yaitu jika jiwa ibunya terancam.

Penyambutan kelahiran bayi  :
Sejak di dalam rahim, proses kelahiran perlu dipersiapkan, baik material maupun spiritual.
Beberapa ahli merekomendasikan “komunikasi” dengan janin, Terutama komunikasi spiritual.
Penciptaan situasi, kelahirannya memang ditunggu dan diharapkan

Segera setelah lahir diperdengarkan adzan di telinga kanan dan iqomat di telinga kiri.
Plasenta diperlakukan sebagai bagian dari kehidupan manusia yang patut dihormati, meski tidak dengan upacara tertentu.

KEWAJIBAN ORANG TUA KEPADA  ANAK :

  • Memberi Nama yang baik
  •  Mengajarkan Al-Qur’an (Agama Islam)
  • Menikahkan bila sudah memenuhi syarat

Tanggungjawab orang tua :

  • Nafkah yang halal :

                ~ makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dll.
Sunnah muakkad : AQIQAH

PENDIDIKAN DINI PADA ANAK :

  • PENGENALAN LINGKUNGAN
  •  IDENTIFIKASI GENDER
  • PENANAMAN ‘AQIDAH ISLAM
  •  PENDIDIKAN AKHLAQ


Hadis Rasulullah saw :
Setiap (anak) yang dilahirkan, dalam keadaan bersih (fitrah) sampai (diperlakukan) perubahan, maka kedua orang tuanya yang menjadikan dia seorang yahudi atau nasrani atau majusi.  
Penghargaan thd kehidupan : sejak di dalam rahim (pre partum) sampai setelah lahir (post partum).
Beberapa ketentuan :
1. Larangan membunuh anak (sebelum & sesudah lahir) dan membunuh orang lain :
(QS. Al-An’aam : 151):
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). (151)

   2. Larangan membunuh diri sendiri (QS.an-Nisaa’ : 29) :
 
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.(29)
    3. Adanya hukum Qishash (QS. Al-Baqarah : 178)
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.Hikmah Adanya hukum qishash ini memberi jaminan kehidupan bagi setiap jiwa manusia. (178)

(QS. Al Baqarah : 179) :
 
Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. (179)

HANYA  ALLAH  YANG  BERHAK  MENGHIDUPKAN  DAN  MEMATIKAN MANUSIA

QS. Qaaf (43) :
Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan dan Yang mematikan dan kepada Kamilah tempat kembali (semua makhluk).(43)

No comments:

Post a Comment