Asal usul manusia :
Manusia pertama diciptakan dari tanah
Selanjutnya diciptakan dari nutfah
melalui proses perkembangan yang bertahap dan kompleks
(QS. Al-Hajj; 5)
Wahai manusia, kalau engkau dalam keraguan
tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah
menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari nutfah (setetes mani), kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna untuk Kami jelaskan kepada kamu, dan Kami tetapkan di dalam
rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami
lahirkan kamu sebagai bayi, kemudian (secara berangsur-angsur) kamu sampai pada
kedewasaan.
Siklus Hidup Manusia
Manusia mengalami 2 kali kematian dan 2 kali
kehidupan
(QS: Al-Mu'min Ayat: 11)
Mereka menjawab: "Ya Tuhan
kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali
(pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi
kami) untuk keluar (dari neraka)?"
Perjalanan hidup
manusia :
MATI
> HIDUP > MATI
> HIDUP
MATI :
sebelum fertilisasi
HIDUP :
di dalam Rahim & di dunia
MATI :
di alam barzakh (kubur)
HIDUP :
di akhirat
Kehidupan di dunia :
- Sangat sebentar
- Sangat sedikit (qaliil)
- Terbatas
- Tipuan (mata’al ghurur)
- Main-main (lahw wa la’ib)
Kehidupan akhirat :
- Kekal
- Tak terbatas
Perkembangan teori embriologi:
Aristoteles (384-322 SM) pertama kali menyajikan
embriologi, dia menggambarkan perkembangan embrio ayam dan embrio lain.
Ada dua teori perkembangan embrio :
•
Teori
bentukan sebelumnya (pra bentuk) “di dalam semen laki-laki atau sekresi wanita
telah ada makhluk mini yang cenderung tumbuh di dalam rahim”.
•
Pembentukan
dan pemciptaan makhluk dari darah haid. Semen laki-laki hanya
berperan sebagai katalis.
Al-Qur’an dan Nabi Muhammad (570-632 M)
mengungkap banyak fakta menakjubkan tentang penciptaan manusia &
embriologi.
Qs. al-Insaan; 2 :
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan
perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
Ibnu Abbas menjelaskan nutfatin amsyaaj
adalah “cairan laki-laki dan cairan perempuan yang bercampur kemudian berkembang
dalam banyak tahapan yang evolusioner”
> Teori fertilisasi
dan perkembangan embrional
Dalam sebuah hadits, ketika seorang yahudi
bertanya kepada Nabi tentang penciptaan manusia, beliau menjawab: “Hai
Yahudi, manusia itu diciptakan dari cairan laki-laki dan cairan perempuan”
Ibnu Hajar al-’Asqalani (abad 14) mengatakan : “ahli
astronomi berpendapat bahwa semen laki-laki tidak berperan dlm penciptaan bayi,
tetapi hanya membekukan darah haid yg darinya manusia dilahirkan. Sabda Nabi
menolak pendapat itu, nutfah laki-laki berpartisipasi secara sama dengan
nutfah perempuan dlm pembentukan embrio”
Ibnu al-Qoyyim (abad 13) juga mengatakan hal yang sama,
berdasar sabda Nabi tsb.
Namun demikian, pengaruh Aristoteles sangat
besar sehingga para filosof, ilmuwan dan bahkan dokter muslim masih mengikuti
pendapatnya sampai abad ke 18.
Baru pada th 1759-1769, Wolff mematahkan teori pra bentuk tsb dengan teori epigenesis
(perkembangan embrio secara bertahap, dari globulus menjadi bentuk embrio yg
kompleks).
Teori Wolff
ini baru dikenal dan diterima sekitar akhir abad 19
Hertwig (th 1875) menggambarkan adanya pembuahan sel
telur oleh spermatozoa.
Von Benden (th 1883) membuktikan sel spermatozoa dan sel
telur menyumbangkan jumlah kromosom yang sama pada embrio.
Konsep penciptaan manusia dalam Al-Qur’an :
- Laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki kontribusi dlm pembentukan embri
- Embrio manusia bukan pra bentuk, tetapi diciptakan secara bertahap.
QS. Al-Insaan (2)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan
perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (2)
Q.S Nuh (13-14);
Mengapa kamu tidak percaya akan
kebesaran Allah? (13)
Padahal Dia sesungguhnya telah
menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian. (14)
Q.S Al-Mu’minuun (12-14)
Yang demikian itu adalah karena
kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah
dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi
lagi Maha Besar.(12)
Dialah yang memperlihatkan kepadamu
tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezeki dari langit. Dan
tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah).
(13)
Maka sembahlah Allah dengan
memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).
(14)
Tentang Ruh
Al-Qur’an membicarakan Ruh dalam banyak ayat. Para mufassir mengartikan Ruh dalam empat pengertian :
- Ruh yg menyebabkan kehidupan dlm diri manusia
- Malaikat Jibril
- Al-Qur’an
- Malaikat selain Jibril.
Tidak seorangpun tahu tentang hakikat Ruh.
QS. Al-Isra’ (85) :
Dan mereka bertanya kepadamu
tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". Beberapa mufassir sepakat bahwa Ruh ini berarti jiwa.
(85)
Manusia hanya tahu bahwa ketika Ruh ditiupkan,
maka dia mendapat kehidupan, dan ketika Ruh pergi maka dia mati.
Ruh ditiupkan pada janin yang sedang berkembang
di dlm rahim (sekitar umur 120 hari).
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, Nabi
bersabda :
Penciptaan setiap kamu dikumpulkan dalam 40
hari, kemudian menjadi ‘alaqah dan kemudian menjadi mudghah dalam waktu yang
sama. Ketika itu malaikat dikirim kepadanya dan mencatat 4 hal: mata pencaharian, umur, kelakuan,
dan susah atau senang, kemudian ditiupkan ruh kepadanya.
Beberapa ahli hukum berpendapat periode
pembentukan nutfah, alaqah, dan mudghah , secara keseluruhan dlm 40
hari, tetapi mayoritas cenderung menganggap 120 hari (17 minggu lebih 1 hari)
Ibnu al-qayyim dan Ibnu
Hajar berpendapat : sebelum ruh
ditiupkan, janin sudah bergerak tetapi bersifat vegetatif seperti tanaman yg
sedang tumbuh, gerakan dan persepsinya tidak sadar. Ketika ruh ditiupkan, gerakan & persepsinya
menjadi sadar.
Gerakan sadar pertama kali muncul pd minggu ke
12 (walau mungkin sudah ada sejak minggu ke 8).
Ibu hamil mulai merasakan tendangan anak di dlm
kandungannya pd minggu ke 15. beberapa
ibu sedikit lebih awal atau lebih lambat.
Tanda-tanda kehidupan manusia tidak dimulai pd
saat pembuahan,
Kehidupan saat itu bersifat vegetatif, tanpa
kemauan.
Kehidupan manusia dimulai ketika otot bebas
berkontraksi di dalam lingkungan gelap rahim & membran-membrannya.
Hal tsb menjadi dasar perdebatan mengenai boleh
/ tidaknya aborsi.
Sebagian ahli hukum berpendapat, sebelum janin
mencapai 120 hari boleh dilakukan aborsi jika ada indikasi medik
Namun Ibnu Hazm, kaum Az-Zhahiri, dan Syekh
al-Buthi mengharamkan aborsi
berapapun umurnya.
Jika janin telah mencapai 120 hari, semua ahli
sepakat tidak dibolehkan aborsi apapun kondisinya, meskipun jelas-jelas terdapat malformasi
bawaan (misal: anencephale spina bifida, hidrocephalus, agenesis ginjal, atau
kelainan jantung bawaan nyata, dll.),
kecuali satu alasan yaitu jika jiwa ibunya terancam.
Penyambutan kelahiran bayi
:
Sejak di dalam rahim, proses kelahiran perlu
dipersiapkan, baik material maupun spiritual.
Beberapa ahli merekomendasikan “komunikasi”
dengan janin, Terutama komunikasi spiritual.
Penciptaan situasi, kelahirannya memang
ditunggu dan diharapkan
Segera setelah lahir diperdengarkan adzan di
telinga kanan dan iqomat di telinga kiri.
Plasenta diperlakukan sebagai bagian dari
kehidupan manusia yang patut dihormati, meski tidak dengan upacara tertentu.
KEWAJIBAN ORANG TUA KEPADA ANAK :
- Memberi Nama yang baik
- Mengajarkan Al-Qur’an (Agama Islam)
- Menikahkan bila sudah memenuhi syarat
Tanggungjawab orang tua :
- Nafkah yang halal :
~
makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dll.
Sunnah muakkad : AQIQAH
PENDIDIKAN DINI PADA ANAK :
- PENGENALAN LINGKUNGAN
- IDENTIFIKASI GENDER
- PENANAMAN ‘AQIDAH ISLAM
- PENDIDIKAN AKHLAQ
Hadis Rasulullah saw :
Setiap (anak) yang dilahirkan,
dalam keadaan bersih (fitrah) sampai (diperlakukan) perubahan, maka kedua orang
tuanya yang menjadikan dia seorang yahudi atau nasrani atau majusi.
Penghargaan thd kehidupan : sejak di dalam
rahim (pre partum) sampai setelah lahir (post partum).
Beberapa ketentuan :
1. Larangan membunuh anak (sebelum
& sesudah lahir) dan membunuh orang lain :
(QS. Al-An’aam : 151):
Katakanlah: "Marilah
kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu
mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu
bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami
akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang
tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu
yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). (151)
2. Larangan membunuh
diri sendiri (QS.an-Nisaa’ : 29) :
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.(29)
3. Adanya hukum
Qishash (QS. Al-Baqarah : 178)
Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang
merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita.
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang
memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf)
membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat.
Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat
pedih.Hikmah Adanya hukum
qishash ini memberi jaminan kehidupan bagi setiap jiwa manusia. (178)
(QS. Al Baqarah :
179) :
Dan dalam qishaash itu ada (jaminan
kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.
(179)
HANYA
ALLAH YANG BERHAK
MENGHIDUPKAN DAN MEMATIKAN MANUSIA
QS. Qaaf (43) :
Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan dan Yang
mematikan dan kepada Kamilah tempat kembali (semua makhluk).(43)
No comments:
Post a Comment