Lanjutan Sistem Peredaran Darah (Bagaian 1)
3. Keping-Keping Darah (Trombosit)
Trombosit berupa kepingan-kepingan (platelet) yang tidak berinti.
Bentuk trombosit adalah keping-keping darah bentuknya tidak beraturan dengan ukuran lebih kecil daripada eritrosit serta tidak berwarna dan juga tidak dapat bergerak sendiri, tetapi hanya mengikuti aliran darah.
Jumlah trombosit adalah dalam keadaan normal jumlahnya ± 250.000 keping per mm kubik.
Pembentukan trombosit ini berasal dari megakaryosit di dalam sumsum merah pada tulang.
Fungsi trombosit adalah berperan dalam proses pembekuan darah.
Proses Pembekuan Darah
Proses pembekuan darah merupakan suatu proses yang rumit dan melibatkan banyak faktor antihemofili, yaitu faktor-faktor yang berperan untuk menghentikan perdarahan.
Proses pembekuan darah dimulai ketika terjadi kerusakan pada pembuluh darah yang menyebabkan keping-keping darah keluar dari pembuluh bersama-sama dengan komponen darah lainnya. Keping-keping darah mudah pecah setelah bersinggungan dengan udara atau permukaan yang kasar sehingga enzim tromboplastinogenase yang terdapat di dalamnya keluar dan bercampur dengan plasma darah.
Pada plasma darah terdapat tromboplastinogen yang merupakan salah satu komponen globulin, zat ini diaktifkan oleh enzim tromboplastinogenase menjadi tromboplastin. Sementara itu pada plasma darah terdapat pula protrombin yang dihasilkan hati dengan bantuan vitamin K. Protrombin hanya dapat berperan dalam proses pembekuan darah jika telah diaktifkan menjadi enzim trombin. Untuk mengaktifkannya dibutuhkan pula tromboplastin dan ion kalsium (Ca2+).
Peranan enzim trombin ialah mengubah fibrinogen, yaitu salah satu protein darah yang larut dalam plasma darah menjadi fibrin berbentuk jalinan serat-serat halus yang akan menjaring sel-sel darah. Dengan demikian, terjadilah gumpalan darah pada bagian pembuluh darah yang rusak dan gumpalan ini menghalangi darah agar tidak ke luar dari pembuluh tersebut.
Untuk lebih jelasnya pada gambar berikut ini.
Penyakit Pembekuan Darah
Proses pembekuan darah tidak akan
terjadi jika salah satu dari faktor-faktor antihaemofili tidak tersedia.
Artinya pendarahan tidak dapat dihentikan atau dikenal sebagai
hemofilia. Namun, jika proses pembekuan terjadi di dalam pembuluh darah
maka gumpalan darah (embolus) dapat menyumbat pembuluh-pembuluh darah.
Keadaan yang disebut embolisme ini menghambat pemberian zat-zat makanan
dan oksigen bagi jaringan sehingga dapat menyebabkan kematian jaringan
tersebut.
Penyimpanan Darah untuk Donor
Salah satu cara di antaranya, yaitu dengan menambahkan senyawa organik tertentu, misalnya natrium sitrat yang akan mengikat ion Ca2+ sehingga menghambat pembekuan trombin. Selain itu, perlu juga penyimpanan pada ruang bersuhu rendah agar enzim-enzim yang berperan sebagai faktor antihemofili tidak berfungsi.
Sumber : Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI karya Suaha Bakhtiar
No comments:
Post a Comment