About Me

Friday 10 May 2013

Merencanakan Penelitian Ilmiah

Mengapa manusia melakukan penelitian? 
Manusia merupakan makhluk yang istimewa karena manusia dibekali oleh Tuhan sifat ingin tahu.

Pada hakikatnya, dengan keingintahuan ilmiah yang didukung oleh cara berpikir ilmiah serta ditunjang oleh metode yang tepat, akan mampu menghasilkan sebuah kerja ilmiah sehingga akan didapatkan jawaban serta kesimpulan dari keingintahuan tersebut. Metode ini sering disebut dengan metode ilmiah.


Setiap orang yang melakukan penelitian hendaknya didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis. Langkah-langkah sistematis itu standar dan baku, yaitu :

  • Menetapkan Bentuk Penelitian

Melalui aspek-aspek yang sesuai : 

Aspek Tujuan

  1. Jika mengarah pada perluasan ilmu, disebut penelitian dasar
  2. Jika mengarah pada pemecahan masalah dan untuk mendapatkan manfaat bagi masyarakat, disebut penelitian terapan.

Aspek Metode 

  • Penelitian Deskriptif (Penelitian Praeksperimen). 
Dalam penelitian ini, dilakukan eksplorasi untuk menggambarkan suatu objek tertentu secara jelas dan sistematis yang bertujuan untuk memprediksi gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan.
  •  Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah hampir mirip dengan penelitian deskriptif. Hal yang membedakan adalah penelitian sejarah memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya, para pemimpin yang terlibat dan tokoh-tokoh masyarakat yang berhubungan dengan suatu peninggalan sejarah.
  • Penelitian Survei atau Penelitian Normatif atau Penelitian Status
Dalam penelitian survei, para peneliti menggunakan variabel dan populasi yang luas dengan tujuan sebagai bentuk awal penelitian, mengembangkan eksplorasi objek, dan melakukan klasifikasi terhadap masalah yang akan dipecahkan.
  • Penelitian Eksperimen
Para peneliti eksperimen melakukan tiga persyaratan penelitian, yaitu mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian ini, peneliti juga harus membagi objek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu grup perlakuan atau yang memperoleh perlakuan dan grup kontrol yang tidak memperoleh perlakuan.

  • Merumuskan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah :
  • Memperoleh Informasi Baru
Jika fakta atau teori tersebut baru diungkap dan disusun secara sistematis oleh seorang peneliti, dapat dikatakan bahwa data tersebut baru, contohnya, teori relativitas Einstein, teori geosentris, dan teoriteori yang ditemukan peneliti untuk pertama kalinya.
  • Mengembangkan dan Menjelaskan Teori yang Sudah Ada
Peneliti berusaha memecahkan masalah, perlu dipertimbangkan agar tidak terjadi pengulangan kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencari fakta-fakta penunjang yang dapat digali dari sumber-sumber hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, dihubungkan dengan kegiatan penelitian saat ini, kemudian dilakukan pendalaman terhadap permasalahan yang hendak dipecahkan sehingga akan diperoleh perkembangan wawasan pengetahuan.

  • Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah

Pertimbangan untuk memilih atau menentukan apakah suatu masalah layak dan sesuai untuk diteliti adalah :

Pertimbangan dari Arah Masalahnya

Pertimbangan dibuat atas dasar sejauh manapenelitian mengenai masalah tersebut akan memberi sumbangan kepadadua hal berikut ini :
  1. Pengembangan teori dalam bidang yang berhubungan dengan dasar teoritis penelitian;
  2. Pemecahan masalah praktis. Ini berarti bahwa kelayakan suatu masalah untuk diteliti sifatnya relatif, tidak ada kriteria, dan keputusan tergantung kepada ketajaman calon peneliti untuk melakukan evaluasi secara kritis, menyeluruh, dan menjangkau ke depan.

Pertimbangan dari Arah Calon Peneliti

Pertimbangan kelayakan sebuah masalah dalam penelitian yang didasarkan pada arah calon peneliti dibuat atas dasar empat hal, yaitu :
  1. Biaya yang cukup untuk melakukan penelitian.
  2. Waktu yang dapat digunakan. Seorang siswa yang waktunya terbatas sebaiknya tidak melakukan penelitian yang memerlukan waktu bertahun-tahun.
  3. Bekal kemampuan teoritis. Mampukah peneliti melakukan penelitian tersebut? Misalnya, penelitian tentang makhluk hidup yang diberi perlakuan radioaktif. Jika peneliti belum pernah belajar radioaktif, tentu akan sulit mengerjakan penelitian tersebut.
  4. Alat-alat dan perlengkapan yang tersedia. Seorang siswa yang tidak memiliki peralatan laboratorium yang memadai sebaiknya tidak melakukan penelitian yang memerlukan alat dan perlengkapan yang rumit dan tidak terjangkau. Jadi, setiap calon peneliti perlu menanyakan kepada diri sendiri, ”Apakah masalah yang hendak diteliti sesuai baginya?” Jika tidak, sebaiknya dipilih masalah lain atau masalah itu dimodifikasi sehingga menjadi sesuai baginya.
  • Studi Kepustakaan

Ada beberapa macam sumber informasi yang dapat digunakan peneliti sebagai bahan studi
kepustakaan, sebagai berikut.
  • Jurnal Penelitian
Dalam jurnal ini, beberapa hasil penelitian terpilih diterbitkan sehingga dapat digunakan sebagai acuan bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang baru.
  • Buku
Buku merupakan sumber informasi yang sangat penting karena sebagian bidang ilmu yang erat kaitannya dengan penelitian diwujudkan dalam bentuk buku yang ditulis oleh seorang penulis yang berkompeten di bidang ilmunya.
  • Surat Kabar dan Majalah
Media cetak ini merupakan sumber pustaka yang cukup baik dan mudah diperoleh di mana-mana.
  • Internet
Kemajuan teknologi membawa dampak yang sangat signifikan di bidang informasi. Para peneliti dapat langsung mengakses internet dan mendapatkan informasi yang diinginkan dari berbagai negara dengan sangat cepat.

  • Menyusun Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih bersifat teoritis dan masih perlu diuji kebenarannya secara empiris melalui data yang diperoleh di lapangan.

Macam-macam  hipotesis :
  1. Hipotesis alternatif, yaitu dugaan yang menyatakan ada pengaruh, ada hubungan, atau ada perbedaan antara variabel yang diteliti. 
  2. Hipotesis nol, yaitu dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh, tidak ada hubungan, atau tidak ada perbedaan antara variabel yang diteliti.
  • Menetapkan Variabel

Semakin sederhana suatu rancangan penelitian, semakin sedikit variabel-variabel yang terlibat di dalamnya, begitu juga sebaliknya. Variabel terbagi menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas ialah variabel yang memengaruhi variabel yang lain, sedangkan variabel terikat ialah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.


  • Pemilihan Instrumen (Alat) untuk Memperoleh Data

Alat yang digunakan harus disesuaikan dengan variabelnya. Pertimbangan selanjutnya adalah pertimbangan dari segi kualitas alat, yaitu taraf reliabilitas dan validitas. Pertimbangan lainnya dilihat dari sudut praktis, misalnya, besar kecilnya biaya dan mudah sukarnya mengoperasikan alat tersebut.

Sumber : 
Biologi 1 untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X Penulis Ari Sulistyorini

No comments:

Post a Comment