About Me

Monday 12 May 2014

Inokulasi bakteri



Inokulasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau lingkuangan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakkan yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ketempat lainnya harus menggunakan prosedur antiseptik.
Inokulasi dan kultur bakteri bertujuan untuk memperbanyak bakteri yang akan diperiksa. Pada kultur dilakukan pembiakan bakteri menggunakan media pertumbuhan.


 Media pertumbuhan bakteri harus memiliki syarat kondisi berikut :


1.      Komposisi zat penyususun media

Sesuai dengan kebutuhan bakteri. Air, sumber karbon, sumber nitrogen, mineral, vitamin, dan gas.

2.       Tekanan osmosis

Bersifat isotonis.

3.       Derajat keasaman ( Ph)

Dalam kondisi netral 6,8-7,2

4.       Temperature

Sesuai dengan temperatur tubuh manusia yaitu 37⁰C

5.       Sterilitas

Untuk menhindari terkontaminasi dari bakteri lain yang tidak dikehendaki  untuk diperiksa.


Menurut penggunaannya, media pertumbuhan digolongkan dalam :


1.       Media kaya (enriched)

Untuk bakteri yang tidak tumbuh pada media sederhana (streptococcus, gonococcus, clostridia, pneumococcus, dll). Contohnya : nutrient agar darah, nutrient agar coklat, kaldu pepton darah, dll.

2.       Media eksklusif

Untuk bakteri tertentu yang dapat tmbuh, sedangkan bakteri lain tidak dapat tumbuh. Contoh : TCBS (untuk Vibrio Collera).

3.       Media selektif

Bakteri akan membentuk suatu koloni yang khas. Contonya : endo agar(E. coli), Mc. Conkey (bakteri pathogen : transparent; non pathogen : merah muda), nutrient agar(S. auerus ; kuning emas)

4.       Media penyubur

Untuk memperbanyak bakteri dalam sampel dengan cepat. Contohnya : selenit cistein (umum), thioglicolate (anaerob), gaal(salmonella), alkali pepton (Vibrio), dll.

5.       Media transport

Untuk menjaga agar bakteri tidak mati. Contohnya : amies (umum), stuart (Vibrio), Carry and Blair (enteric)

6.       Media isolasi

Untuk menumbuhkan bakteri tertentu sampai batas optimal. Contohnya : Lowenstein Jensse, kudoh (M. tuberculosis, MOTT), Brucella darah, thiglycolate (bakteri anaerob), Fletcher (leptospira), Saborroud (jamur), DCLS, Mc. Conkey (bakteri enteric), TCBS(vibrio), Thayer Martin (N. gonorrhea), dll.

7.       Media uji resistensi antibiotic

Untuk melihat kepekaan bakteri terhadap antibiotic. Contohnya : Muller Hinton, Supristol.

8.       Media identifikasi

Rangkaian media untuk melihat sifat biokimia bakteri yang karakteristik sehingga dapat diapakai untuk menentukan jenis mikroorganisme. Contohnya : KIA (Kligger Iron Agar), SIM (Sulfide Indol Motility), Urea, Simon Citrate, Voges Preskaun (VP), Methyl Red (MR), Karbohidrat (glukosa, maltose, laktosa, sukrosa)

No comments:

Post a Comment